gangguan pencernaan

6 Gangguan Pencernaan yang Umum Dialami Manusia, Apakah Kamu Sering Mengalaminya?

6 Gangguan Pencernaan yang Umum Dialami Manusia, Apakah Kamu Sering Mengalaminya?

Meski sering dianggap remeh, gangguan pencernaan sebenarnya bisa memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan. Oleh karena itu, mari kita cermati lebih dalam apa saja yang termasuk dalam gangguan pencernaan dan bagaimana cara mengatasinya.

Macam-macam gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan merujuk pada sejumlah masalah yang terjadi dalam sistem pencernaan tubuh. Lambung, usus, hati, dan pankreas adalah sistem pencernaan yang bekerja sama untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. 

Jika ada gangguan dalam proses ini, berbagai masalah kesehatan dapat muncul.

1. Diare

Diare adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar yang menghasilkan tinja yang lebih lunak atau cair daripada biasanya. Hal ini terjadi karena peningkatan pergerakan usus dan peningkatan produksi air dalam usus, yang dapat mengakibatkan dehidrasi jika tidak diatasi dengan cepat.

Penyebab diare dapat bervariasi, mulai dari infeksi bakteri, virus, atau parasit hingga reaksi terhadap makanan tertentu. Faktor lainnya termasuk intoleransi makanan, efek samping obat, atau kondisi medis tertentu seperti sindrom usus besar irritabel (IBS) atau penyakit radang usus.

Baca Juga: Terhindar dari Sakit Perut, Berikut Cara Mengatasi Diare yang Efektif

2. Sembelit

Jika diare adalah frekuensi buang air besar yang berlebihan, sembelit merupakan kebalikannya. Sembelit atau konstipasi disebabkan oleh pergerakan usus yang lambat sehingga proses pembuangan sisa makanan dari tubuh menjadi terhambat. Feses yang bertahan terlalu lama dalam usus dapat menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan sembelit meliputi kekurangan serat, kurangnya asupan cairan, aktivitas fisik yang belum cukup, dan konsumsi obat-obatan tertentu. 

Gejala sembelit adalah jarang buang air besar, kotoran yang keras dan sulit dikeluarkan, perasaan tidak puas setelah buang air besar, dan terkadang disertai perut kembung atau kram.

3. GERD

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke dalam kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada yang sering disebut sebagai heartburn

Faktor-faktor yang bisa memicu GERD termasuk makanan pedas, minuman berkafein, serta makanan atau minuman yang bersifat asam. Pola makan yang teratur dan menghindari makanan pemicu bisa membantu mengelola GERD. 

4. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS) adalah masalah pencernaan yang bisa membuat perut merasa kembung, nyeri, dan mengalami gangguan pada pola buang air besar. Ini bukan penyakit serius, tapi bisa membuat aktivitas sehari-hari menjadi kurang nyaman.

Gejala IBS bisa dipicu oleh stres, makanan tertentu, dan perubahan hormon. Penderita IBS harus menjaga pola makan dan menghindari makanan tertentu untuk mengurangi gejalanya. Meski IBS tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, pengelolaan stres, pola makan sehat, dan olahraga dapat membantu mengontrolnya.

5. Maag

Kondisi ketika perut tidak nyaman atau terasa perih di bagian atas perut bisa disebut dengan maag. Sensasi "mules" yang terjadi setelah makan umum dirasakan oleh penderita maag. 

Penyebab maag bisa bervariasi, mulai dari makan makanan pedas, terlalu banyak makan, atau bahkan karena bakteri yang disebut H. pylori. Perut yang terlalu banyak menghasilkan asam lambung bisa merusak lapisan pelindung dan menyebabkan perasaan tidak nyaman.

Baca Juga: Bau Buang Angin Mengganggu? Ini Alasannya Kenapa Buang Angin Kamu Bau!

Penutup

Dengan mengadopsi gaya hidup sehat seperti pola makan yang baik dan olahraga teratur, kamu dapat meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Selalu dengarkan tubuh dan berikan perhatian khusus pada sinyal yang diberikan oleh sistem pencernaan. 

Untuk informasi seputar kesehatan, bisnis, dan kecantikan, kamu bisa kunjungi:

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Referensi: