Terhindar dari Sakit Perut, Berikut Cara Mengatasi Diare yang Efektif
Share
Kita semua tahu kan rasanya ketika mengalami rasa mulas, kunjungan berulang ke kamar mandi, dan BAB cair? Diare adalah masalah kesehatan yang umum dan bisa menyerang siapa saja, kapan saja.
Saat mengalaminya, datang pula pertanyaan, "bagaimana cara mengatasi diare?" serta “bagaimana cara agar diare ini bisa berhenti?”
Cara mengatasi diare dengan mudah
Untuk mengatasi ketidaknyamanan yang kamu alami, berikut adalah beberapa cara yang kamu bisa lakukan di rumah.
1. Berhenti konsumsi makanan pedas
Makanan pedas dapat merangsang sistem pencernaan dan menyebabkan peradangan yang dapat memperburuk kondisi diare.
Bumbu-bumbu pedas seperti cabai mengandung senyawa capsaicin yang memicu reaksi tubuh untuk mengeluarkan cairan tambahan ke saluran pencernaan.
Makanan pedas juga dapat menyebabkan peradangan dalam saluran pencernaan yang meningkatkan frekuensi buang air besar.
Oleh karena itu, penting untuk sementara waktu menghindari makanan pedas dan memberikan kesempatan pada sistem pencernaan untuk pulih.
2. Konsumsi cairan elektrolit
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dan memperburuk kondisi kesehatan. Cairan elektrolit mengandung garam, gula, dan mineral yang membantu menggantikan nutrisi yang hilang selama diare.
Elektrolit, seperti natrium, kalium, dan klorida, berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mendukung fungsi otot dan saraf.
Saat mengalami diare, tubuh kehilangan elektrolit melalui tinja cair yang seringkali frekuensinya meningkat. Oleh karena itu, mengonsumsi cairan elektrolit membantu mempercepat proses pemulihan dan mencegah dehidrasi.
3. Terapkan diet BRAT
BRAT yang terdiri dari pisang (banana), beras (rice), apel (applesauce), dan roti panggang tanpa mentega (toast) adalah diet untuk mengatasi diare.
Menerapkan diet BRAT dapat membantu meredakan iritasi pada sistem pencernaan dan memberikan nutrisi yang mudah dicerna.
Pisang mengandung kalium, vitamin C, dan serat yang membantu meredakan peradangan dalam usus.Beras, khususnya nasi putih adalah sumber karbohidrat yang ringan dan mudah dicerna.
Apel yang diolah menjadi saus tanpa gula dan roti panggang tanpa mentega memberikan serat dan nutrisi tanpa menambah iritasi.
Diet BRAT dapat membantu mengurangi frekuensi buang air besar yang berlebihan dan meningkatkan kecairan tinja.
4. Minum campuran lemon dan kayu manis
Lemon kaya akan vitamin C dan memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu membersihkan saluran pencernaan.
Kayu manis dengan sifat antiinflamasi dan antimikroba dapat membantu meredakan peradangan dalam sistem pencernaan.
Untuk membuat minuman ini, campurkan air hangat dengan air perasan lemon segar dan bubuk kayu manis secukupnya. Minum campuran ini secara perlahan untuk membantu meredakan iritasi dan mengurangi frekuensi buang air besar yang berlebihan.
Kombinasi vitamin C dalam lemon dan kandungan antidiare di kayu manis dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.
5. Konsumsi obat diare
Solusi cepat untuk mengatasi ketidaknyamanan dan frekuensi buang air besar bisa kamu dapatkan dengan konsumsi obat diare.
Salah satu jenis obat yang digunakan adalah loperamide. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi gerakan usus sehingga mengurangi frekuensi buang air besar.
Selain itu, obat antidiare yang mengandung attapulgite dapat membantu memadatkan BAB dengan menyerap kelebihan cairan dalam usus.
Perlu diingat untuk konsumsi obat diare dengan mengikuti aturan dan dosis yang tertera pada kemasan. Jika diare berlanjut atau disertai gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasi dengan dokter.
Tanda-tanda kamu mengalami diare
Beberapa gejala umum bahwa kamu mengalami diare yaitu:
- buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari,
- BAB cair,
- nyeri perut, dan
- dehidrasi
Kesehatan pencernaan adalah hal yang perlu dijaga. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana untuk mengatasi diare, kita memberikan dukungan pada tubuh untuk pulih.
Semoga cara-cara diatas bisa membantu mengatasi diare yang sedang SobatVit alami. Apabila diare semakin memburuk atau tidak kunjung selesai, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.
Referensi: