gejala monkeypox

Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Penyakit Cacar Monyet (Monkeypox)

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox dan termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan virus penyebab cacar. 

Virus ini umumnya berasal dari monyet dan primata lainnya. Meskipun jarang terjadi pada manusia, namun pengetahuan tentang gejala monkeypox sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Berbagai gejala monkeypox

Mengenali gejala-gejala dari cacar monyet dapat menentukantindakan pencegahan dan pengobatan yang diperlukan. 

Penting untuk diingat bahwa gejala Monkeypox dapat bervariasi pada setiap individu, dan tidak semua orang akan mengalami semua gejala ini.

1. Ruam kulit

Salah satu ciri dari penyakit ini adalah munculnya ruam pada kulit. Ruam ini dapat berkembang menjadi lepuh dan keropeng yang menyerupai gejala cacar.

Umumnya, pada jangka waktu satu sampai tiga hari penderita akan mengalami ruam. Beberapa titik tubuh yang mengalami ruam adalah tangan, kaki, dan area genital.

Dikutip dari Halodoc, setelah tiga hari ruam akan berkembang menjadi lesi melalui tahapan ini:

  • Makula, lesi akan mengalami perubahan warna
  • Papula, lesi pada kulit akan terlihat sedikit mengangkat
  • Vesikel, berkembangnya lesi dan terdapat cairan di dalamnya
  • Pustula, terjadi perubahan warna pada cairan yang ada di dalam lesi

2. Demam dan kedinginan

Demam merupakan reaksi alami tubuh untuk melawan infeksi, di mana suhu tubuh meningkat sebagai upaya sistem kekebalan untuk menghancurkan virus. Pada penderita cacar monyet, demam dapat terjadi secara mendadak dan disertai dengan kedinginan yang intens.

Kondisi demam berlangsung selama beberapa hari dan mencapai suhu yang tinggi. Kedinginan juga disebabkan oleh perubahan suhu tubuh yang cepat atau sebagai respons tubuh terhadap peradangan yang terjadi akibat infeksi.

3. Batuk dan pilek

Gejala pernapasan seperti batuk dan pilek dapat muncul pada beberapa kasus Monkeypox. ​​Meskipun cacar monyet lebih dikenal dengan gejala kulitnya, namun beberapa penderita juga mengalami gejala pernapasan seperti batuk dan pilek.

Batuk cenderung kering atau disertai dengan produksi lendir. Pilek dapat mencakup hidung tersumbat, bersin-bersin, dan produksi lendir yang berlebihan. 

4. Sakit kepala

Sakit kepala umumnya timbul sebagai respons tubuh terhadap infeksi virus cacar monyet yang menyebar ke berbagai bagian tubuh termasuk sistem saraf pusat.

Sifat dari sakit kepala adalah rasa berat disertai dengan tekanan pada dahi atau belakang mata. Penderita Monkeypox mungkin juga mengalami sensasi nyeri di area sekitar kepala dan leher. Gejala ini dapat memperburuk kondisi penderita dan menjadi salah satu penyebab rasa kurang nyaman.

5. Pembengkakan kelenjar getah bening

Pada beberapa kasus, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada tubuh. Pembengkakan ini menunjukkan respons tubuh terhadap infeksi virus.

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan infeksi. Saat virus cacar monyet masuk ke tubuh, kelenjar getah bening berusaha melawan virus tersebut.

Pembengkakan ini biasanya terjadi di area yang terinfeksi atau yang terdekat dengan lokasi masuknya virus. Penderita Monkeypox dapat mengalami pembengkakan di leher, ketiak, atau pangkal paha.

Pada beberapa kasus, kelenjar getah bening yang membengkak dapat terasa nyeri atau sensitif saat disentuh.

6. Nyeri otot dan sendi

Ketika tubuh terinfeksi, virus Monkeypox menyebar melalui darah dan dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh termasuk otot dan sendi. Penderita Monkeypox mungkin mengalami sensasi kaku, nyeri, atau kelemahan pada otot dan sendi. 

Gejala ini dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit dan dapat mempengaruhi kualitas hidup. Nyeri otot dan sendi dapat bersifat sementara atau berlangsung selama periode infeksi.

Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah cacar monyet?

  • Vaksinasi, untuk mencegah cacar monyet. Sayangnya, vaksin ini belum tersedia secara luas.
  • Hindari kontak dengan monyet dan primata lainnya
  • Cuci tangan secara rutin untuk mencegah penyebaran virus.
  • Gunakan masker guna mengurangi risiko penularan melalui udara.
  • Menjaga daya tahan tubuh tetap kuat

Dalam menghadapi tantangan sehari-hari, menjaga daya tahan tubuh menjadi kunci penting. Kita perlu berperan aktif dalam melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita. Selain mengenali gejala dan langkah-langkah pencegahan Monkeypox, penting untuk menjaga daya tahan tubuh. 

Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menjaga asupan nutrisi yang cukup, terutama vitamin dan mineral yang mendukung sistem kekebalan tubuh.

Cool-Vita Multivitamin Chewable menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung daya tahan tubuh. Dengan kandungan vitamin A, B, C, dan vitamin lainnya membantu memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup untuk melawan infeksi dan menjaga kesehatan. Jaga diri dan jaga kesehatan!

Referensi:

Back to blog